Dilansir Eurekalert, Jumat (2/8/2013), ilmuwan menggunakan teknik tersebut untuk menciptakan apa yang mereka sebut sebagai 'soft robotics' atau robot lunak dan aplikasi biomedis. "Karya ini membawa kami satu langkah lebih dekat untuk mengembangkan teknologi robotika lunak baru yang meniru sistem biologis dan dapat bekerja di lingkungan air," tutur Michael Dickey, peneliti kimia dan biomolekuler di NC State.
Pengembangan lebih lanjut memungkinkan ilmuwan untuk menciptakan inovasi pengiriman obat atau perancah jaringan dan mengarahkan pertumbuhan sel dalam tiga dimensi. Teknik telah dikembangkan menggunakan hidrogel, yang berbasis gel air dan sebagian kecil molekul polimer.
Ilmuwan mengatakan bahwa hidrogel adalah material elastis, tembus dan biocompatible. Para peneliti menemukan cara untuk memodifikasi dan memberikan pola pada bagian hidrogel elektrik menggunakan elektroda tembaga.
Cara tersebut memungkinkan peneliti untuk memasukan ion tembaga bermuatan positif ke dalam material hidrogel. Dengan tembaga elektroda, maka peneliti bisa membuat kerangka bahan baku dalam hidrogel.
Para peneliti dapat menargetkan daerah-daerah tertentu dengan elektroda untuk membuat kerangka bahan baku dalam hidrogel. Pola yang dihasilkan dari ion tersebut akan stabil selama berbulan-bulan dalam air.
Peneliti bisa menciptakan hidrogel berbentuk V. Ketika ion tembaga disuntikkan ke bagian bawah V, maka hidrogel akan menekuk dan menyerupai penjepit yang lembut. Dengan menyuntikkan ion ke sisi belakang hidrogel, maka 'penjepit' tersebut akan terbuka dan bisa melepaskan objek.
0 komentar:
Post a Comment