Saturday, September 7, 2013

Posted by Dead Skull On 9/07/2013 03:26:00 PM

Djarum Apresiasi Budaya persembahkan Opera Jawa: Selendang Merah hasil garapan Garin Nugroho. Pertunjukan ini akan digelar di dua kota, di Teater Jakarta pada 13-14 April 2013 dan Institut Seni Indonesia (ISI), Solo, pada 7 April 2013.

"Selendang Merah" merupakan rangkaian terakhir dari trilogi Opera Jawa yang pernah digagas Garin Nugroho, kedua judul yang mendahului yakni "Iron Bed" (2008) dan "Tusuk Konde" (2010), begitu pun dengan "Selendang Merah", kedua judul diambil dari kekhasan benda budaya Jawa.


Dalam Bahasa Jawa, Selendang Merah disebut juga Sampur. Selendang merupakan komponen khusus dan penting dalam seni pertunjukan, terutama di Jawa. Dalam pertunjukan itulah, Garin Nugroho akan gambarkan dunia yang kini sudah jungkir balik. Tema jungkir balik ini akan diterjemahkan ke dalam jati diri manusia yang telah berubah seperti hewan, maupun derajat hewan yang diungkap ke dalam martabat manusia. 

"Tema jungkir balik merupakan kritisi terhadap kehidupan manusia dewasa ini. Tindakan manusia sudah memprihatinkan, lebih banyak menciptakan benda mati daripada benda hidup, seperti hotel, mall ataupun apartemen. Manusia lebih suka mengambil daripada menanam, sifat manusia tidak dapat dikendalikan lagi, begitu pun dengan penguasa, tidak berpihak kepada kaum yang lemah," jelas Garin Nugorho saatpress conference di Balai Sarwono, Jakarta (02/04).

Setelah Opera Jawa "Iron Bed" mendapat sambutan luar biasa di Zurich (Swiss) dan "Tusuk Konde" sukses dipentaskan di Amsterdam (Belanda) dan Paris (Perancis), pertunjukan "Selendang Merah" nanti juga diharapkan ditonton oleh masyarakat luar negeri, agar "Opera Jawa: Selendang Merah" kembali menerobos panggung dunia.

"Opera Jawa ini kami hadirkan kembali karena antusias penonton luar negeri yang begitu besar dalam melihat budaya Jawa. Yang istimewa, 100% pertunjukan ini menggunakan Bahasa Jawa, tapi kami akan sertakan subtitle Bahasa Indonesia pada buku acara," tutur Renita Sari, Program Director dari Djarum Foundation.

Bagi yang ingin menyaksikan "Opera Jawa: Selendang Merah" di Solo, harga tiket untuk kelas VVIP (Rp.200.000), VIP (Rp.100.000), Kelas 1 (Rp.50.000) dan mahasiswa (Rp.25.000). Sedangkan pertunjukan di Jakarta, harga tiket untuk kelas VVIP (Rp.500.000), Gold (Rp.300.000), Silver (Rp.200.000) dan Tribun (Rp.100.000). (Laras)

0 komentar: