Rakyat Sleman, Yogyakarta punya waktu tersendiri untuk membersihkan desa. Kegiatan bersih-bersih tersebut dirangkai ke dalam sebuah upacara adat Mbah Bergas, bersih desa dilakukan sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Mbah Bergas merupakan pengikut setia Sunan Kalijaga yang bertugas menyebarkan agama islam di wilayah Desa Margoagung, Seyegan, Sleman. Beliau juga dikenal sering membawa kesembuhan bagi masyarakat yang tertimpa penyakit, bahkan ia mendirikan sebuah Dusun Ngino di Margoagung yang membuatnya begitu terkenal di wilayah itu.
Kegiatan bersih desa adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh Mbah Bergas pada masanya, karena kewibawaannya, masyarakat Mergoagung kemudian ikut melakukan kegiatan tersebut dan masih melestarikannya hingga kini. Upacara Mbah Bergas digelar setahun sekali, yakni pada Jum'at Kliwon di bulan Mei.
Upacara Mbah Bergas dilakukan dengan dua tahap, yakni kegiatan bersih desa dan kirab budaya yang merupakan acara puncak, pagelaran wayang semalam suntuk juga turut memeriahkan acara tersebut. Jauh hari sebelumnya, digelar berbagai pentas kesenian dan pasar malam.
Memasuki acara inti pada Kamis malam, dilakukan acara berupa ritual pengambilan air suci tujuh klenthing di Sendang Planangan, yang konon berasal dari tongkat yang ditancapkan oleh Mbah Bergas sehingga membentuk mata air. Dari Sendang Planangan, warga akan berduyun-duyun mengunjungi makam Mbah Bergas, kemudian dilanjut dengan pertunjukan Karawitan, Cokekan dan Macapat.
Jum'at pagi, prosesi dilanjutkan dengan Kenduri. Semua sesaji dan gunungan dikumpulkan di Balai Desa Mergoagung. Setiap tahun, pasti ada tiga gunungan yang akan diarak. Yang pertama Gunungan Pari, susunan padi berbentuk kerucut. Kedua, Gunung Wulu Telu, berupa palawija dan buah-buahan sebagai gambaran hasil panen masyakarat Dusun Ngino. Gunungan terakhir berisi nasi tumpeng, ikung ayam, bunga dan kendi yang berisi air dari Sendang Planangan.
Tiga gunungan diarak menuju Dusun Ngino, sesampainya, upacara dilanjutkan dengan menyiram pohon beringin yang diketahui sebagai tempat bertapa Mbah Bergas. Air yang digunakan berasal dari Sendang Planangan, sisa air dibagikan kepada warga yang masih percaya khasiat air tersebut.
Untuk menyaksikan upacara ini, wisatawan dapat menuju Jalan Raya Magelang, Yogyakarta. Dari Terminal Jombor, Anda akan menemukan Kecamatan Seyegan, disitulah terdapat penunjuk arah bertuliskan 'Mbah Bergas'. (Laras)
0 komentar:
Post a Comment